Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Takut

Dari segala masalah yang pernah terjadi antara aku dan kamu,antara aku dan mereka,sekarang yang aku takutkan adalah bukanlah menghadapi masalah tersebut akan terulang kembali entah dengan bentuk yang sama ataupun berbeda. Tapi,yang Aku takutkan adalah diriku sendiri. Diriku sendiri yang takut khilaf lagi melakukan kesalahan yang sama atau beda yang dapat menyebabkan semuanya menjadi hancur lagi karena AKU. Membenci diri sendiri lebih sakit daripada membenci orang lain,kecewa dan menyesali diri sendiri lebih sakit dan sangat membuat hancur dibanding kecewa kepada orang lain. Sekarang,aku setuju dengan slogan "lebih baik disakiti daripada menyakiti". Ya,aku setuju. Karena jika kita menyakiti orang lain,membuat orang lain kecewa itu,akan mendapat balasannya cepat atau lambat. Tentu hal tersebut akan menghasilkan suatu penyesalan. Penyesalan lah yang paling Aku benci. Menyesali diri sendiri sangat membuat ku muak. Aku takut,disaat aku sudah mulai menemui titik ternyaman ku la

Sendu

Dulu,disaat aku sedang mengalami suatu kesenduan,mudah sekali rasanya untuk menemukan orang yang dapat diajak bicara dan berkeluh kesah. Sekarang,nampang sulit untuk seperti itu lagi. Tapi aku tidak menyalahkan mereka. Ini semua memang sudah waktunya seperti itu. Semakin kita tumbuh dewasa,semakin banyak pula waktu-waktu yang kita korbankan untuk suatu hal penting yang lebih berbobot untuk diri sendiri dibandingkan harus mendengarkan keluh kesah orang lain. Pernahkah kamu berdoa kepada Tuhan untuk selalu meminta petunjuk siapa saja kah orang-orang yang tak layak untuk terlalu dekat dengan mu sekalipun orang tersebut adalah orang yang paling sering bikin kamu nyaman dan tertawa? Aku selalu meminta hal tersebut dalam doa ku kepada Tuhan. Lucunya,ternyata Tuhan tanpa lama dan tanpa basa-basi langsung menunjukannya kepadaku. Tapi kenapa malah teman-teman dekat ku? Bahkan pacar ku juga? Satu per satu ada saja hal dari mereka yang membuat ku kecewa. Sedih? Pasti. Sakit? Tentu. Aku pun hany