Dulu,disaat aku sedang mengalami suatu kesenduan,mudah sekali rasanya untuk menemukan orang yang dapat diajak bicara dan berkeluh kesah. Sekarang,nampang sulit untuk seperti itu lagi. Tapi aku tidak menyalahkan mereka. Ini semua memang sudah waktunya seperti itu. Semakin kita tumbuh dewasa,semakin banyak pula waktu-waktu yang kita korbankan untuk suatu hal penting yang lebih berbobot untuk diri sendiri dibandingkan harus mendengarkan keluh kesah orang lain. Pernahkah kamu berdoa kepada Tuhan untuk selalu meminta petunjuk siapa saja kah orang-orang yang tak layak untuk terlalu dekat dengan mu sekalipun orang tersebut adalah orang yang paling sering bikin kamu nyaman dan tertawa? Aku selalu meminta hal tersebut dalam doa ku kepada Tuhan.
Lucunya,ternyata Tuhan tanpa lama dan tanpa basa-basi langsung menunjukannya kepadaku. Tapi kenapa malah teman-teman dekat ku? Bahkan pacar ku juga? Satu per satu ada saja hal dari mereka yang membuat ku kecewa. Sedih? Pasti. Sakit? Tentu. Aku pun hanya bisa terdiam,termenung,heran,dan terkadang bahkan aku sampai benci pada diri ku sendiri,menyesali diri ku sendiri karena merasa sepertinya itu semua salah ku.
Sekarang yang aku takuti bahkan bukan lah orang lain atau apapun,tapi DIRIKU SENDIRI. Karena aku takut,aku tidak akan pernah bisa berubah menjadi lebih baik,dan terus menghasilkan suatu penderitaan dan penyesalan yang kubuat dengan kenaifan ku sendiri tanpa sadar untuk yang kesekian kalinya.
Lucunya,ternyata Tuhan tanpa lama dan tanpa basa-basi langsung menunjukannya kepadaku. Tapi kenapa malah teman-teman dekat ku? Bahkan pacar ku juga? Satu per satu ada saja hal dari mereka yang membuat ku kecewa. Sedih? Pasti. Sakit? Tentu. Aku pun hanya bisa terdiam,termenung,heran,dan terkadang bahkan aku sampai benci pada diri ku sendiri,menyesali diri ku sendiri karena merasa sepertinya itu semua salah ku.
Sekarang yang aku takuti bahkan bukan lah orang lain atau apapun,tapi DIRIKU SENDIRI. Karena aku takut,aku tidak akan pernah bisa berubah menjadi lebih baik,dan terus menghasilkan suatu penderitaan dan penyesalan yang kubuat dengan kenaifan ku sendiri tanpa sadar untuk yang kesekian kalinya.
Komentar
Posting Komentar